Sunday, 18 January 2015

Bisniskan Handshake Jadi Kunci Sukses JKT48

SOLO – Tayangan Sudut Pandang Metro TV menghadirkan member JKT48 sekaligus tiga orang fans sejati mereka. Minggu (18/1/2015). Pengamat bisnis musik menyebut langkah bisnis JKT48 sebagai terobosan hebat.

Setelah menjumpai fans sejati JKT48 yang telah menghabiskan jutaan uangnya demi sang idola, segmen terakhir Sudut Pandang Metro TV ini menghadirkan pakar musik dan psikolog.

Yessi Kristanto, pakar bisnis musik di Indonesia mengungkapkan JKT48 adalah model baru dari manajemen keartisan. Hanya bermodal pengalaman AKB48 di Jepang, mereka berani membentuk JKT48 yang saat itu konsep idol group belum populer.

“JKT48 datang tanpa apa-apa dan kemudian menjadi bintang. Konsep ini yang membuat mereka setenar sekarang,” ujar Yessi.


Lebih jauh Yessi menjelaskan fans JKT48 akan antusias karena mereka dilibatkan dalam suatu proses yang berkelanjutan. Setiap saat fans selalu diajak untuk menilai penampilan mamber dari hari ke hari. Kegiatan itulah yang kemudian memunculkan keterikatan emosional.

“Nabilah pada konser ini kurang ini, besoknya Nabilah lebih baik. Hal itulah yang mungkin membuat para fans merasa seakan saran mereka terhadap sang idola didengarkan,” jelas Yessi.

Memuji cara bisnis manajemen JKT48, Yessi kembali berpendapat bahwa cara yang digunakan menajemen JKT48 adalah terobosan yang belum pernah terpikirkan.

“Ini bisnis yang kreatif, misalnya dalam CD ada tiket handshake. Baru JKT48 yang mampu membisniskan salaman, foto bersama dan acara meet and greet,” tutur Yessi.

Lebih jauh, Yessi mengatakan JKT48 dan fansnya akan bertahan sangat lama. Mereka mampu mengerti karakteristik fans dan sebaliknya, fans juga ingin tampil total demi idola mereka.

Di studio Sudut Pandang Metro TV hadir pula seorang psikolog, Roslina Verauli. Ia berpendapat bahwa apa yang dilakukan oleh fans JKT48 bukanlah perasaan cinta melainkan obsesi yang dipelihara terus-menerus.

“Dalam hal ini, biasanya fans bukan mengutamakan cinta melainkan obsesi yang hebat. Jika idola mereka meredup, fans akan mengalami krisis. Ini yang tidak boleh dibiarkan,” ungkap Roslina.




Writter : Ryo Kurniawan

No comments:

Post a Comment